
Kabar Kesehatan – Sperma Keluar di Luar Tidak Menjamin Pasti Soal Kehamilan. Nyatanya ada begitu banyak alat kontrasepsi yang saat ini tersedia hanya untuk mencegah kehamilan. Yakni mulai dari penggunaan kondom hingga juga pil KB.
Akan tetapi nyatanya juga masih banyak pasangan yang justru menggunakan metode nembak luar atau pencabutan ketika berhubungan intim.
Biasanya metode pencabutan tersebut sebenarnya merupakan salah satu metode yang juga paling tidak efektif untuk mencegah kehamilan. Pasalnya menurut sebuah laporan pada tahun 2013 ternyata 60 persen wanita telah menggunakan metode ini paling setidaknya sekali.
Namun meskipun seringkali metode ini di anggap paling nyaman, nyatanya malah cara ini justru memiliki beberapa risiko lainnya. Yakni misalnya juga seperti tidak dapat memberikan perlindungan infeksi menular seksual hingga tetap bisa mengakibatkan kehamilan. Yakni oleh karena masih adanya paparan sel sperma dari pada precum.
Selain itu Precum atau juga cairan pra ejakulasi merupakan sebuah cairan yang kadang muncul pada ujung penis sebelum ejakulasi. Tentu saja ini juga bisa terjadi kapan saja apalagi ketika gairah seksual sudah muncul.
Namun perlu di ketahui jika cairan precum jauh berbeda dengan air mani. Pasalnya Precum sendiri juga di produksi dari kelenjar Cowper yang seukuran biji polong dengan terdiri dari enzim dan juga lendir.
Baca Juga : Inul Daratista Langsung Membantah Bila Poppy Capella Merupakan Keponakannya
Lalu sebenarnya precum tersebut yang juga di hasilkan tidak memiliki kandungan sel sperma yang hidup sama sekali. Akan tetapi tidak jarang bila precum tersebut dapat terkontaminasi oleh sperma yakni selama adanya rangsangan seksual.
Biasanya jika seseorang yang baru saja mengalami ejakulasi tentu saja sisa sperma masih dapat tetap berada pada uretra,” Jelas Dokter Nwegbo. Yakni seorang dokter spesialis obstetri dan juga ginekologi seperti di kutip ecoffeedates pada Kamis 10 Agustus 2023.
Kemudian pada studi tahun 2013 juga menemukan bahwa 41 persen orang yang sudah di survei memiliki jejak sperma hidup pada precum. Yakni meskipun tersisa hanya 37 persen yang juga mengandung proporsi wajar sperma motil yang jelas dapat menyebabkan kehamilan. Akan tetapi juga perlu di ingat bahwa nyatanya hanya perlu satu sel sperma saja untuk dapat menyebabkan kehamilan.
Kabarnya selain itu yakni pada studi lain yang juga di lakukan pada tahun 2017 juga menunjukkan sesuatu. Yaitu bahwa sekitar 20 persen orang yang melakukan metode pencabutan malah berakhir dengan kehamilan yang awalnya tidak di inginkan.
Tentu saja apabila pasangan memang berencana untuk tidak memiliki anak, tentu ada baiknya bila menggunakan alat kontrasepsi yang sudah tersedia.
Leave a Reply